Sebagai rahasia yang tak terbaca dalam puisi ini
Izinkan aku
menuliskanmu
Malam ini,
kuletakkan kesalahanku diatas api lilin, yang akan kau tiup
Agar ia segera
terbakar dengan suara merdu nafas mu
Menjadi
serbuk doa, penambah usiamu
Sebab,
mengagumi hanya menjadi sejumlah anafora percuma
Yang tak
pernah diakui oleh angka-angka
Tapi aku tak
mau berhenti, menikmati andai tak menemukan pasti
Rasa janggal
ini, dituang tuhan tepat di ulu hati
Selanjutnya
seperti lilin itu, aku bersedia luruh, lalu mati
Mendoakanmu
dengan cara sunyi tanpa notasi
Maap, jika
aku sengaja datang tak membawa bingkisan
Sebab
seperti katamu, sebuah hadiah akan tergulung usang menjadi kenangan
Percayalah,
takdir akan memelihara mu dalam selembar undangan
Agar engkau
bersedia mendatangi pesta rindu diruang ingatan
Engkau
terlalu sederhana, jika hanya kurawat dengan bahasa
Pemilik mata
dengan kedipan yang kerap memenuhi ruang pustaka
Bila harus
menjadi penakut, aku pun tak akan rela jika senyumanmu ditukar dengan senja
Sebagai
puisi yang telah kau dengar dan ku baca
Terimakasih
telah mengizinkan aku menuliskanmu dalam rahasia
.
BalasHapusso sweet
AKU PERGI DULU SAYANG MUNGKIN AKU TAKKAN KEMBALI
.