Syair Rinduku di Kanvas Malaka

Aku masih berkutat dg selaksa jiwa yang mengitari malam dibait kata demi kata..

Ajari aku melukiskannya di hatimu, hingga kau merasa menyukai parasnya..

Biarkan lidah berselancar ria.. Mengeja lirik kata yang melingkar indah di bawah sorotan lentera..

Kadang jemari ini berlomba menuliskan wujud rasa, lewat gabungan kata yang terungkai tanpa sengaja..

Dalam sunyi malam, aku melihat sekilas cahaya hanya untuk menerangi kata cinta..

Dalam dinginnya aroma cuaca, kumemeluk erat nadi ku yang mulai mengema..

Aku tetap bertahan mengukir rasa dalam bahasa rindu yang patut kubela..

Walaupun aku terkadang kehabisan logika mengelilingi ruang tata kaya bahasa..

Namun tak kunjung sang mata terlena tuk menunaikan perintah alam nyata..

Aku masih berdiri disini, hanya untuk menunaikan gejolak ciptaan rasa yang mengelora..

Ia menyusup cepat pada rumputan tajam yang mengilas penuh makna..

Aku masih bertahan disini untuk menuliskanmu dalam suara hati penuh wibawa..

Aku selalu mencintaimu dalam uraian kata penuh suka cita..

Aku mencobanya.. aku mencobanya.. hingga aku menemukan wujud rasa ini membuncah mesra..

Merasuk dalam sumsum tulang melewati lorong darah berwarna..

Ku mohon engkau tuk menguraikan jutaan tanda dalam tanya..

Kata sahabat yang kuingat dalam benak, kau akan melahirkan karya yang lebih bermakna saat jiwa mu tak gundah gulana..

Jauh dari pikiran galau mendera, kini laksana aku menguasai langit malam malaka..

Rasanya begitu indah ketika aku menuliskan rasa dengan suasana lembayung senja..

Ungkapan kata malam, dari balik jendela kaca malaka, malaysia.. sambil menatap indah langit malam bergelimang cahaya..

#latepost
*iseng..