Sakitnya tuh disini!!
*nunjuk_dada
Malam minggu ga di-apel-in pacar?? >> Sakitnya tuh disini!!
Kangen someone tapi ga malu nelpon duluan?? >> Sakitnya tuh disini!!
Cintaku bertepuk sebelah tangan... >> Sakitnya tuh disini!!
Nahan rindu sambil menghayal doi.. >> Sakitnya tuh disini!!
Liatin someone lagi berduaan dengan yang lain.. >> Sakitnya tuh disini!!
Ngarep reply BBM, nyatanya cuma di read.. >> Sakitnya tuh disini!!
Pagi sampai sore doi ga ada ngasih kabar.. >> Sakitnya tuh disini!!
Dan banyak emosi lain yang bikin nyesek, sambil bilang “Sakitnya tuh disini!!”
Eh satu lagi, dikatain “Jomblo” >> “Sakitnya tuh disini!!!!” (pengalaman)
Statement ini belakangan booming dikalangan kawula muda seantero negri. Tak tanggung-tanggung mulai pemuda-pemudi sampai anak SD pun tahu soal ginian. #ehh?? Masa saya SD ga gitu-gitu amat ngikutin anak muda. Inilah anak SD jaman sekarang anak-anak Gelombang Ketiga (pinjam bahasa Anis Matta). Sudah bisa merasakan apa yang dirasa remaja. Percepatan tugas perkembangan.
Kalangan intelektual seperti dosen juga pake istilah ini. Sesekali dalam kelas dosen keceplosan di hadapan mahasiswa bilang “Sakitnya tuh disini!”. Ataupun di jejaring sosial dosen berkicau mengikuti dinamika dunia maya. Pastinya dosen yang update.
“Sakitnya tuh disini!!” yang beraksi jari-jari. Jari-jari yang mengkonversikan perasaan sakit itu ke dalam kata hingga jadi cerita. Nulis sapanjang tali baruak, kata urang minang, maksudnya nulis panjang sekali sampai jelas. Tangan juga yang fasilitasi mbantinghandphone malam ini saat marahan ngarep reply BBM doi, eh taunya cuma read sampe pagi.. wkwkwk sabar mblo :P
Menarik memang prasa kata ini, lucu dan gampang diingat. Kena banget bagi orang yang lagi jengkel, kesel, sebel, mebel, dan apel #ehh. Kenapa sakitnya disini, sambil letakin tangan di dada? Isyarat menyatakan sakit hati, hati yang sakit. Biasanya hati emang bikin nyesek, bahkan sampai ngundang air mata. Etapi posisi hati bukan di dada. Nah loh??
Kesenjangan antara harapan dan kenyataan adalah masalah. Besar kecilnya masalah relatif, tergantung kita menyikapi. Masalah yang kecil bisa jadi ribet jika tidak pas seni mengatasinya. Masalah yang amat besar sekalipun jika tahu kuncinya akan bisa disederhanakan. Itulah hakikatnya. >> Sok serius -_-
Kaitan masalah dengan nyesek di dada apa? Bener tuh masalah bikin nyesek di dada? Bagi saya itu benar adanya (punya pengalaman sih,, hihi J). Nyeseknya itu buangeeet!! Seperti sesak napas, dada terasa sempit, tertekan, tertusuk, dan susah buang air besar,, #ehh maaf.. Tapi benerloh ada korelasi nyesek dengan rongga dada yang serasa menyempit.
Ternyata benar, semakin banyak beban masalah pada manusia maka semakin sesak rongga dada. Kamu percaya? Buka hafalan qur’an mu surah Al-Insyiroh (94) : 1 – 2. Artinya : 1. Bukankah telah Kami lapangkan untukmu dadamu? ; 2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu. >> Sok ngustad -_-
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan "1. Bukankah telah Kami lapangkan untukmu dadamu?". Tegas artinya ialah; Bukankah dadamu telah kami lapangkan? Yang tadinya sempit karena susah atau dukacita, atau sempit karena belum banyak diketahui jalan yang akan ditempuh, sehingga dengan Allah melapangkan dada itu, timbullah kebijaksanaan dan timbullah hukum dan pertimbangan yang adil. Bukankah dengan petunjuk Kami dadamu telah lapang menghadap segala kesulitan? Dalam ungkapan bahasa kita sendiri pun telah terkenal dipakai kata-kata "lapang", dan "sempit dada" sebagai ungkapan fikiran yang sempit.
Fokuskan pada underline. Secara eksplisit bisa disimpulkan saat dada terasa sesak dan sempit pasti disebabkan oleh kesusahan atau dukacita. Dukacita atau sedih termasuk integral masalah. Makanya ketika kita bersedih karena : malam minggu ga di-apel-in ; cintaku bertepuk sebelah tangan ; liat someone berduaan sama yang lain, maka di-pasti-kan dada akan terasa nyesak karena sempit. Lalu tersebutlah “Sakitnya tuh disini!!”. Fitrah manusiawi.
Trus gimana pula nyeseknya kita dengan si Dia, iya Dia Sang Pencipta? Bisakah?
Tak ada manusia yang ma’sum (bebas dari dosa) kecuali Nabi Muhammad SAW. Semua kita pasti pernah berbuat dosa. Selagi kita anggap dosa itu hal biasa, maka sapaan Allah tak bernilai bagi kita. Tapi jika pintu hati kita terbuka dan malu tlah berbuat dosa, maka dada kita akan nyesek saat tilawah membaca surah At-Tahrim (66) : 8. Artinya : ”Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya)....”
Sama halnya dengan kita nyesek karena Allah sapa kita untuk menjaga diri dan keluarga yang kita cintai. At Tahrim (66) : 6. Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu....”
Jika menerapkan konsep idealitas maka sepatutnya inilah yang selalu membuat kita nyesek dan katakan “Sakitnya tuh disini!!”. Begitu cinta kita pada diri sendiri, sehingga kita senantiasa bersihkan diri setelah tercebur dalam kotoran-kotoran. Betapa cinta juga kita dengan keluarga yang mestinya kita jaga dari api neraka. Ktika lupa akan 2 hal ini, masalah besar dihadapan kita yang bikin “Sakitnya tuh disini!!"
Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat
By :: Muhammad Adzro'i (My Friend)
0 komentar:
Posting Komentar