Tata Cara Makan
Posted by Delia Putri Kesuma
Posted on 03.07
with No comments
HADIS DAN TERJEMAHNYA
A. Hadis Tentang Tata Cara Makan di Meja Makan
عن عمربن ابي سلمة, قال : كُنتُ غُلامًا في حَجْرِ النبي صلى الله عليه وسلم, وكانَتْ يَدِيْ تَطِيشُ في الصَّحْفَةِ, فقال : "ياَ غُلامُ , سَمِّ الله, وكُلْ بِيَمِيْنِك , وكُلْ مِمَّا َلِيْك"(رواه مسلم والطبراني والبيهقى )
Dari umar bin abi salamah ia berkata: “Sewaktu aku kecil pada masa nabi SAW. tanganku selalu bergerak kesana kemari dalam piring makan, karena itu Nabi berkata: hai Anak sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kanan engkau, dan makanlah yang ada di sekitarmu”. ( HR. Muslim, thabrani dan baihaqi )[1]
Perintah Makan Menggunakan Tangan Kanan
عن ابي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: " اِذَا اَكَلَ اَحَدُكُمْ فَلْيَاْكُلْ بِيَمِيْنِهِ وَاِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبُ بِيَمِيْنِهِ فَاِنَّ الشَّيْطَانَ يَاْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ ( رواه مسلم والنسائ في السنان الكبرى)
Dari abi hurairah ra dari Nabi SAW bersabda: “ jika salah seorang dari kalian makan, makanlah dengan menggunakan tangan kanan dan jika minum, minumlah juga dengan tangan kanannya. Sesungguhnya syaitan itu makan dengan tangan kirinya dan juga minum dengan tangan kirinya. ( HR. Muslim dan Nasa’i di dalam sunan Kubro) [2]
Perintah Makan, Minum, dan Berpakaian Tanpa Berlebihan
عن عمرو بن شعيب عن ابيه عن جده عن النبي صلى الله عليه وسلم , انه قال : كُاُوْا وَشْرَبُواْ وَ الْبَسُوْا وَتَصَدَّقُواْ فِي غَيْرِ سَرَفٍ وَلَا مَخِيْلَةٍ ( رواه البيهقى في شعب الايمان)
Dari umar bin syu’aib dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi SAW, sesungguhnya Nabi Bersabda: makanlah, minumlah, berpakaianlah dan shodaqohlah tanpa berlebihan dan sikap sombong.( HR. Baihaqi pada bab iman)[3]
Membagi Perut Menjadi 3 Bagian
عن المقدام بن معدي كرب اَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قال: مَا مَلاَءَ اَدَمِيُّ وِعَاءَ شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ, بِحَسْبِ ابْنِ اَدَمَ لُقَيْمَةٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَاِنْ كَانَ لاَمحَاَلةَ فَاعِلًا فَثُلُثٌ لِطَعَامِه وثُلُثٌ لِشَرَا بِه وثُلُثٌ لِنَفْسِه ( رواه الترمذى وابن حبان )
Dari miqdam bin ma’dikariba sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:“Tidaklah seorang anak Adam mengisi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya sendiri , cukuplah bagi anak adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya, jikapun ingin berbuat lebih, maka sepertiga untuk makanan dan sepertiga untuk minum dan sepertiga lagi untuk nafasnya. ( HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban)[4]
[1] Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Mutiara hadis 6, (semarang: Rizki Putra Semarang, 2007), hlm.204
[2] Imam Abi Husain Muslim Bin Hajjaj, Shohih Muslim, ( Beirut: Maktabah dalan, t.th), hlm.152
[3]Abdul Rosyad Siddiq ,Terjemah Lengkap Bulughul Maram, (Jakarta: AkbarMedia Eka Sarana, 2009), hlm.669
[4] Sayid ahmad al-Hasyimi Afandi, Muhtasor Ahaadis An-nabawi, (Jeddah: maktabah daar ihyaul kutub al arobiyah,2000), hlm.152
Yg ane tau:
1. Makan dengan tangan kanan
2. Makan jangan bersandar (punggung)
3. Makan dgn berbincang
4. Membagi isi dalam perut (1/3) untuk makanan, minuman dan udara
5. Makan minum duduk (pendapat bercabang)
6. Makan buah sblm makanan berat
7. Berbuka dengan yg manis
8. Rasulullah ketika makan daging kibas, memilih bagian yg baik (pangkal paha belakang)
9. Makan minum tdk berebihan
10. Menjilah anak jari (ujung jari) setelah makan
11. Memulai dengan basmalah
12. D sudahi dengan hamdalah
عَنْ أَبِـيْ ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوْا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا رَسُوْلَ اللّٰـهِ ! ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ بِاْلأُجُوْرِ ؛ يُصَلُّوْنَ كَمَـا نُصَلِّـيْ ، وَيَصُوْمُوْنَ كَمَـا نَصُوْمُ ، وَيَتَصَدَّقُوْنَ بِفُضُوْلِ أَمْوَالِـهِمْ. قَالَ : «أَوَلَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللّٰـهُ لَكُمْ مَا تَصَدَّقُوْنَ ؟ إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةً ، وَكُلِّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةً ، وَكُلِّ تَـحْمِيْدَةٍ صَدَقَةً ، وَكُلِّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةً ، وَأَمْرٌ بِالْـمَعْرُوْفِ صَدَقَةٌ ، وَنَهْيٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ ، وَفِـيْ بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ». قَالُوْا : يَا رَسُوْلَ اللّٰـهِ ! أَيَأْتِـيْ أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ ؟ قَالَ : «أَرَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِـي حَرَامٍ، أَكَانَ عَلَيْهِ فِيْهَا وِزْرٌ ؟ فَكَذٰلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِـي الْـحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرًا»
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu bahwa beberapa orang dari Sahabat berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah! Orang-orang kaya telah pergi dengan membawa banyak pahala. Mereka shalat seperti kami shalat, mereka puasa seperti kami puasa, dan mereka dapat bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian sesuatu yang dapat kalian sedekahkan? Sesungguhnya pada setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah dari yang mungkar adalah sedekah, dan salah seorang dari kalian bercampur (berjima’) dengan istrinya adalah sedekah.” Mereka bertanya : “Wahai Rasulullah! Apakah jika salah seorang dari kami mendatangi syahwatnya (bersetubuh dengan istrinya) maka ia mendapat pahala di dalamnya?” Beliau menjawab : “Apa pendapat kalian seandainya ia melampiaskan syahwatnya pada yang haram, bukankah ia mendapatkan dosa? Maka demikian pula jika ia melampiaskan syahwatnya pada yang halal, maka ia memperoleh pahala.”
[HR. Muslim]
Written by : Your Name - Describe about you
Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::
0 komentar:
Posting Komentar