Beberapa bulan terakhir..
Hal ini juga semakin intens..
Aku berpikir..
Begitu lama terdiam..
Bertanya sendiri pada hati..
Sebenarnya hal ini terjadi jika memang saat sudah pada puncaknya semua rasa jadi satu..
Komplit..
Ada sesuatu di pundakku..
Hal itu memang kasat mata..
Tak bisa terlihat tapi bisa di rasakan..
Tak hanya menjadi anak pertama dari 5 bersaudara..
Ada beban moral sebagai panutan bagi adek-adekku..
Menjadi aktor yang paling menjadi sorotan di keluarga..
Ya Rabbi..
Selama aku menjadi kakak mereka..
Menurutku,
Aku belum bisa rasanya membimbing mereka..
Aku belum bisa menjadi kakak terbaik bagi mereka..
Aku belum bisa menjadi jagoan dan pelindung dimata mereka..
Aku belum bisa memberikan contoh yang baik pada mereka..
Ya Rabbi..
Hanya Engkau yang mengetahui segalanya apa yang ada di dalam hati ini..
Betapa aku mencintai mereka..
Benar-benar menyayangi mereka..
Terkadang saat mereka tertidur..
Diam-diam aku memperhatikan kepulasan mereka yang terlarut di alam mimpinya masing2..
Ditempat berbeda dan di waktu yang berbeda2 pula..
Wajah adik-adikku..
Spesial,
Wajah bapak dan mamak..
Guratan-guratan selama ini mencari nafkah utk kami..
Guratan-guratan itu bertambah seiring bertambahnya umur beliau..
Dan Sepertinya..
Guratan itu semakin terlihat dan semakin banyak..
Saat bertambahnya keperluan penghidupan masing2 diantara kami..
Wajah teduh mereka terlihat saat mereka beristirahat kala tidur nyenyaknya menyapa..
Terkadang sengaja kuperhatikan,
Tapi tanpa sepengetahuan mereka..
Tak jarang isak tangis ku tahan..
Takut akan membangunkan mereka dari tidurnya..
Pengharapanku,
Semoga aku bisa memberikan rasa bangga dan menyenangkan selama aku hidup didunia ini bersama beliau..
Tidak menjadi beban bagi beliau..
Tidak kecewa dan rugi, beliau telah melahirkanku..
Itulah kadang yang berkecamuk di pikiranku..
Apakah yang sudah aku berikan pada beliau?
Sementara usia beliau sudah tak muda lagi
Usia beliau sudah mencapai setengah abad..
Apa yang sudah aku korbankan demi beliau?
Ya Rabbi..
Aku ingin mereka tahu kalau aku mencintainya lebih dari diriku sendiri..
Tapi terkadang lidah ini kelu untuk mengabarkan pada mereka..
Kadang ada rasa gensi pun bersarang..
Tapi alhamdulillah kata2 itu sudah pernah ku katakan pada mereka semua..
Bahwa aku menyayangi dan mencintai mereka,
Hal itu juga kulakukan sambil ku peluk dan mencium pipi dan tangan mereka..
Seakan2 itu lah ciuman dan pelukkan terakhir yang aku lakukan..
Darah bening pun tak dapat aku bendung tatkala waktu itu..
Terkadang mungkin ada kesilapan perbuatan dan kata-kataku yang menyinggung hati mereka..
Hamba mohon ampun atasMu..
Hamba mohon ampun kepada kedua orang tua hamba..
Ya Rabbi..
Terkhusus adik-adikku..
Aku belum bisa membimbing mereka dengan baik..
Begitu juga diriku.. belum merasa baik..
Masih perlu banyak di bimbing..
Bagaimana diri ini akan membimbing mereka sedangkan diri ini belum bisa menjadi baik di penilaianMu..
Setiap mereka melakukan kesalahan..
Ada kewajibanku untuk mengingatkan mereka..
Itu akan menjadi pertanggung jawabanku kelak..
Saat Engkau tanyakan Posisi ku dikeluarga sebagai apa?
Saat Engkau tanyakan, apa yg sudah ku ajarkan kepada adik-adikku?
Saat Engkau tanyakan, apa kontribusi ku sebagai anak dan kakak bagi mereka?
Saat Engkau tanyakan, untuk apa saja umur yg miliki di dunia ini?
Dengan itu semua..
Tetiba aku belum siap rasanya utk kau Panggil, ya Rabb..
Masih banyak disana-sini yang harus ku perbaiki..
Hingga kini pun aku tak tahu sedikitpun akan ketetapanMu..
Ntah kapan ajal itu akan menjemput..
Ntah kapan rezeki itu datang bersemayam.
Ntah apan tulang rusuk itu akan bersatu..
Semuanya penuh tanda tanya dan harap-harap cemas bagi diriku..
Pintaku ya Rabbi..
Saat kau panggil diriku..
Pastikan aku seorang muslim..
Mudahkan aku mengucapkan namaMu saat sakratul maut itu menjemputku..
Semoga saat ajal itu menjemput aku dalam keadaan bersujud kepadaMu..
Dan terakhir..
Aku ingin
Bapak, mamak, dwi, tri, sukma, dan rezi..
Dan semua keluargaku mengetahui..
Aku mencintai dan menyayangi mereka melebih rasa sayangku kepada makhlukMu..
Bandar Lampung, 10 Februari 2014
Jam 23.20 wib
Met Rehat..
Semoga esok kita masih bisa melihat mentari kembali..
Mohon maaf lahir batin
Bagi orang yang pernah aku sakiti hatinya dari segala perkataan dan perbuatan ku tdk baik terhadapnya..
Mohon maaf lahir dan batin ya..
(Puisi) Permintaanku Pada Sang Khalik
Posted by Delia Putri Kesuma
Posted on 08.43
with No comments
Written by : Your Name - Describe about you
Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::
0 komentar:
Posting Komentar