>
Home » , » Puisi By Sapardi Djoko Damono

Puisi By Sapardi Djoko Damono


Angin memahatkan tiga patah kata, di kelopak sakura 
Ada yang diam-diam membacanya
Kau mungkin jalan menikung-nikung itu. 
Yang menjulur dari mimpi, yang kini mesti kutempuh, sebelum sampai di muaramu.
Ia telah meletakkan hidupnya di antara tanda petik
Bukankah tak ada huruf kapital ketika kita bicara ? 
Bukankah kisah cinta memang tak memerlukan tanda baca?
Aku dan matahari tidak bertengkar tentang siapa diantara kita yang telah menciptakan bayang-bayang.
Ada yang bergerak di pohon itu: mungkin sebuah nyanyian, 
Mungkin bukan sebuah nyanyian - hanya semacam kenangan yang mengibaskan waktu.
Aku, kau perlu tahu tak berhak lagi berurusan dengan waktu..
Aku akan menjelma awan hati-hati mendaki bukit agar bisa menghujanimu. Pada suatu hari baik nanti.


Ketika hari tiba dan mengambil segala yang kau yakini milikmu, kau memang tak merasa perlu tahu bahwa aku bukan bagianmu.
Tentu kau boleh saja masuk. Mengalir di sela butir darahku, keluar masuk dinding jantungku, menyapa setiap sel tubuhku.
Kau bukan lagi seorang
yang dengan mudah terpesona
oleh langit yang mempermainkan

warna-warna bunga.
Yang fana adalah waktu. Kita abadi: memungut detik demi detik, 
Merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa.



Written by : Your Name - Describe about you

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Takjil On The Road. Suspendisse vel mattis diam. Ut sed dui in lectus hendrerit interdum nec ac neque. Praesent a metus eget augue lacinia accumsan ullamcorper sit amet tellus.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

0 komentar:

Posting Komentar

Motivasi